Why ? karena yang ingin saya tekankan adalah: anda tidak perlu repot membuat CV yang baik bila ternyata CV anda tidak bisa membuat anda dipanggil interview :).. Sebagus
apapun CV anda percuma karena toh anda tidak akan diterima bekerja di sebuah perusahaan bila anda tidak melalui tahap interview dulu. Intinya, CV tidak akan membuat anda diterima bekerja tetapi interview yang memutuskan anda diterima bekerja atau tidak.
Berbagai macam perusahaan, berbagai jenis pula proses rekrutmennya. Ada yang bertahap tahap sampai 7-10 tahap ataupun ada juga yang hanya cuma 2-3 tahap. Kurang lebih tahap tahap proses rekrutmen sebagai berikut :
- Seleksi berkas / administrasi
- Tes tertulis/pengetahuan umum/bahasa Inggris
- Interview HRD
- Interview user
- Diskusi grup
- Tes Psikiatri
- Tes Kesehatan
- Referensi cek
- dll
Surat lamaran, CV atau resume biasanya dilakukan di tahap awal. Nah, berikut tips yang bisa anda pertimbangkan bila anda hendak membuat surat lamaran & CV :
- Bedakan target, jangan berpikir bila surat lamaran dan CV anda hanya formalitas dan tidak dibaca oleh rekruter. Untuk beberapa perusahaan terutama BUMN, informasi yang ingin didapat dari surat lamaran dan CV biasanya apakah kandidat memenuhi kriteria dari perusahaan seperti usia, gender, jurusan pada saat kuliah, lokasi dan nilai akademik. Tetapi banyak perusahaan yang justru tidak mencari informasi seperti itu dari surat lamaran dan CV dari kandidat. Banyak juga perusahaan yang ingin melihat hal spesifik seperti bahasa yang digunakan, rangkaian kata dan spesifik skill dari para kandidatnya. Bahkan ada perusahaan yang ingin melihat KREATIVITAS dari si pelamar melalui surat lamaran dan CV yang dikirimkan. Jadi, pelajari perusahaan yang ingin anda lamar, kultur, jenis organisasi, letak geografis, jenis produk dan posisi yang anda lamar! sesuaikan surat lamaran dan cv anda dengan karakter perusahaan dan apa yang mereka cari.
- Be creative, jangan ikutin pasaran.. sekarang banyak perusahaan yang melakukan rekrutmen online dan tidak memerlukan surat lamaran konvensional yang di print di kertas. Apapun medianya, anda harus kreatif tapi jangan norak :). Gunakan format yang tidak biasa, tonjolkan segala kelebihan anda dan sebisanya jangan banyak bahas kekurangan anda. Kebayang gak ? Contohnya gini, jika IPK anda kecil dan menurut anda ini bukan hal yang bisa dijual maka jangan anda sebut IPK anda di awal surat lamaran atau CV dan tidak perlu di buat menonjol. Cukup cantumkan seadanya di akhir atau tengah CV dan jangan di tebalkan atau italic angkanya. Jika pengalaman organisasi anda adalah hal yang pantas anda banggakan maka ulaslah ini panjang dan lebar, buat bullet point yang jelas dan eye catching. Tempatkan diri anda sebagai penerima atau pembaca dari surat lamaran sehingga anda bisa merasakan apa yang di maui dari para penerima kerja.
- Be assertive, apaan tuh assertive ? jangan sungkan untuk bertanya bagaimana kelanjutan dari surat lamaran anda. Banyak para pelamar yang merasa tidak enak menanyakan kelanjutan surat lamaran mereka dikarenakn merasa inferior sebagai pencari kerja. Padahal itu sama sekali tidak beralasan, paling sial juga di cuekin sama perusahaannya kan, so what ? Tapi bila anda lakukan ini, anda memperbesar kemungkinan anda untuk dapat perhatian yang lebih dibanding dengan kandidat lain yang tidak melakukan hal ini.
Paling penting disni menurut saya adalah kreativitas anda, jangan terpaku pada contoh surat lamaran dan CV yang anda dapat dari buku atau internet. Anda harus memperbanyak referensi anda karena percayalah, pada saat anda bekerja dan meniti karir anda akan menyadari bahwa bekerja itu sendiri jauh lebih sulit daripada mencari kerja. Jadi bila anda mudah menyerah dan tidak mau susah pada saat mencari kerja, jangan berharap mendapatkan pekerjaan impian dan karir yang baik dalam bekerja.. :)